Sabtu, 24 November 2012

Tugas Meresensi buku (Fiksi)


TUGAS BAHASA INDONESIA
MERESENSI BUKU
(NOVEL LAYAR TERKEMBANG)
Oleh St. Takdir Alisjahbana
Nama : Rina Herliani
Kelas : XI IPA 3


Layar Terkembang
Oleh St. Takdir Alisjahbana
Identitas Buku

A.  Identitas Buku

1)   Judul                           : Realita Kehidupan
2)   Pengarang                   : Rina Herliani
3)   Tahun                          : Tahun 2002, cetakan ke - 29
4)   Penerbit                       : Balai Pustaka
5)   Kertas isi                     : HVS 70gr
6)   Kertas kulit                 : AC 180 gr
7)   Tebal buku                 : 166 halaman, 21 cm (Seri BP no.1239)
8)   Harga                           : Tidak tercantum , karena milik Negara                                                 dan tidak diperdagangkan
9)   ISBN                           : 979-407-065-3





B.  Sinopsis
Diceritakan seorang putri sulung Raden Wiriatmadja yang bernama Tuti. Tuti adalah  seorang gadis yang pendiam, teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Tuti sangat serius jika sedang melakukan sesuatu, ia juka suka berdiam diri daria pada berbicara yang tidak penting. Tuti memiliki seorang adik yang bernama Maria, Ia seorang gadis yang selalu aktif dan lincah, juga periang.
Suatu hari, keduanya pergi ke pasar ikan. Ketika sedang asyik melihat-lihat akuarium, mereka bertemu dengan seorang pemuda yang tampan bernama Yusuf. Merekapun akhirnya berkenalan dan berbincang-bincang semakin akrab, Yusuf adalah seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Perkenalan yang tiba-tiba itu menjadi semakin akrab dengan diantarnya Tuti dan Maria pulang. Bagi yusuf, perteman itu ternyata berkesan cukup mendalam. Ia selalu teringat kepada kedua gadis itu, dan terutama Maria. Kepada gadis lincah inilah perhatian Yusuf lebih banyak tertumpah. Menurutnya wajah Maria yang cerah dan berseri-seri serta kelakuan dan cara bicaranya yang selalu ceria itu, membuat siapa saja yang melihatnya merasa senang dan bersemangat.
Esok harinya, ketika Yusuf pergi ke sekolah, tanpa disangka-sangka ia bertemu lagi dengan Tuti dan Maria di depan Hotel Des Indes. Yusuf pun kemudian dengan senang hati menemani keduanya berjalan-jalan. Mereka semakin akrab dengan berbincang-bincang sambil berjalan-jalan.Sejak itu, Yusuf semakin sering bertamu ke rumah Maria, untuk bertemu Maria. Sementara itu Tuti dan ayahnya melihat hubungan kedua remaja itu tampak sudah bukan lagi hubungan persahabatan biasa. Tuti sendiri terus disibuki oleh berbagai kegiatannya. Dalam kongres Putri Sedar yang berlangsung di Jakarta, ia sempat berpidato yang isinya membicarakan emansipasi wanita. Suatu petunjuk yang memperlihatkan cita-cita Tuti untuk memajukan kaumnya.
Perbedaan umur kedua nya adalah 5 tahun , Tuti berumur 25 dan adik nya berumur 20 tahu. sampai saat ini tuti belum juga menikah karena dia masih ingin melanjutkan karir nya.sering kali ayahnya mencoba untuk menyuruh tuti segera menikah namun tuti tetap menolak dengan alasan
‘’setiap manusia harus menjalankan penghidupannya sendiri,sesuai dengan deburan jantungnya , bahwa perempuan pun harus mencari bahagianya dengan jalan menhidupkan sukmanya’’
Ketika liburan, Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura. Sesungguhnya ia bermaksud menghabiskan masa liburannya bersama keindahan tanah leluhurnya, namun ternyata ia tak dapat menghilangkan rasa rindunya kepada Maria. Pada saat itu, Yusuf menerima surat dari Maria yang justru membuatnya makin rindu. Maria mengirimkan surat untuk yang kedua kalinya. Kali ini mengabarkan perihal perjalannya bersama Rukamah, saudara sepupunya yang tinggal di Bandung. Setelah membaca surat itu, Yusuf memutuskan untuk kembali ke Jakarta, kemudian menyusul sang kekasih ke Bandung. Setelah mendapat restu ibunya, pemuda itu pun segera meninggalkan Martapura.
Kedatangan Yusuf tentu saja disambut hangat oleh Maria dan Tuti. Sepasang kekasih itu pun melepas rindu masing-masing dengan berjalan-jalan di sekitar air terjun di Dago. Dalam kesempatan itulah, Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria. Sementara hari-hari Maria penuh dengan kehangatan bersama Yusuf, Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya  dia berkeinginan untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
Maria mendadak terkena demam malaria, Tuti menjaganya dengan sabar. Sementara itu, keadaan Maria makin bertambah parah. Kemudian diputuskan untuk merawatnya di rumah sakit. Ternyata menurut keterangan dokter, Maria mengidap penyakit TBC. Dokter yang merawatnya menyarankan agar Maria dibawa ke rumah sakit TBC di Pacet, Sindanglaya Jawa Barat.
Perawatan terhadap Maria sudah berjalan sebulan lebih. Namun keadaannya tidak juga mengalami perubahan. Maria mulai merasakan kondisi kesehatan yang makin lemah. Tampaknya ia sudah pasrah menerima kenyataan. Suatu ketika , disaat Tuti dan Yusuf berlibur di rumah Ratna dan Saleh di Sindanglaya, disitulah mata Tuti mulai terbuka memandang kehidupan di pedesaan. Kehidupan suami istri yang melewati hari-harinya dengan bercocok tanam itu, ternyata juga mampu membimbing masyarakat sekitarnya menjadi sadar akan pentingnya pendidikan. Keadaan tersebut benar-benar telah menggugah alam pikiran Tuti. Ia menyadari bahwa kehidupan mulia, mengabdi kepada masyarakat tidak hanya dapat dilakukan di kota atau dalam kegiatan-kegiatan organisasi, sebagaimana yang selama ini ia lakukan, tetapi juga di desa atau di masyarakat mana pun, pengabdian itu dapat dilakukan.
Sejalan dengan keadaan hubungan Yusuf dan Tuti yang belakangan ini tampak makin akrab, kondisi kesehatan Maria sendiri justru kian mengkhawatirkan. Dokter yang merawatnya pun rupanya sudah tak dapat berbuat lebih banyak lagi. Kemudian setelah Maria sempat berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga. Demikianlah pesan terakhir almarhum Maria. Lalu untuk memenuhi permintaan Maria, akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia.
C.   Kelebihan dan Kelemahan
1.     Kelebihan
a.     Isi
Isi yang terkandung adalah sebaiknya dalam menentukan sesuatu haruslah dengan keinginan hati jangan karena ada paksaan dari orang lain.Buku ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya yang saya garis bawahi ialah tentang isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam menjalani hidupnya.
b.     Bahasa
Gaya penulisan nya ialah gaya penulisan formal, karena bahasa yang digunakan tidak ada yang yang menggunakan bahasa gaul. Gaya bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu
Latar cerita dalam novel ini di masa dimana budaya ketimuran dan budaya belanda masih kental sekali.
c.     Sistematika
Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita
d.     Cover
Gambar dari cover menarik minat pembaca.
2.     Kekurangan
a.     Isi
Terkadang isi nya sulit dipahami,oleh karena itu membaca nya harus benar – benar teliti.
b.     Bahasa
Bahasanya sangat memusingkan pembaca.
Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian pembacanya. Pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.
c.     Sistematika
Sebaiknya jangan menggunakan sudut pandang orang ketiga.karena alur nya saja sudah sedikit memusingkan bagi pembaca.
Ø Ejaan
Masih ada kata-kata yang belum sesuai dengan EYD terbaru saat ini contoh (punya laki = mempunyai suami ).
                                                                                     
D.   Sasaran Pembaca
1.     Saya berharap para pembaca dapat memahami kisah dalam buku ini.
2.     Saya berharap agar buku ini dapat di baca oleh semua kalangan, karena isi nya yang sangat bagus dan menginspirasi.
3.     Saya harap pembaca bisa memaknai setiap kejadian yang ada di dalam novel ini bahwa segala sesuatunya jangan di paksakan dan harus dilakukan sesuai keinginan hati.
4.     Saya berharap dengan membaca buku ini dapat meningkatkan minat para generasi muda terhadap kesusastraan lama Indonesia yang menjadi perintis sastra modern Indonesia sekarang.
5.     Dan saya berharap   dengan membaca novel ini kita bisa mendapatkan
banyak pengetahuan baru. Buku ini memberikan banyak inspirasi dan membuka mata kita tentang kegigihan dalam berjuang yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan.