TUGAS BAHASA INDONESIA
MERESENSI BUKU
(NOVEL LAYAR TERKEMBANG)
Oleh St.
Takdir Alisjahbana
Nama : Rina
Herliani
Kelas : XI IPA 3
Layar Terkembang
Oleh
St. Takdir Alisjahbana
Identitas
Buku
A.
Identitas
Buku
1) Judul : Realita Kehidupan
2) Pengarang : Rina Herliani
3) Tahun :
Tahun 2002, cetakan ke - 29
4) Penerbit :
Balai Pustaka
5) Kertas
isi :
HVS 70gr
6) Kertas
kulit : AC 180 gr
7) Tebal
buku : 166 halaman, 21 cm (Seri BP
no.1239)
8) Harga : Tidak tercantum ,
karena milik Negara dan
tidak diperdagangkan
9) ISBN : 979-407-065-3
B.
Sinopsis
Diceritakan
seorang putri sulung Raden Wiriatmadja yang bernama Tuti. Tuti adalah seorang gadis yang pendiam, teguh dan aktif
dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Tuti sangat serius jika sedang
melakukan sesuatu, ia juka suka berdiam diri daria pada berbicara yang tidak
penting. Tuti memiliki seorang adik yang bernama Maria, Ia seorang gadis yang
selalu aktif dan lincah, juga periang.
Suatu hari,
keduanya pergi ke pasar ikan. Ketika sedang asyik melihat-lihat akuarium,
mereka bertemu dengan seorang pemuda yang tampan bernama Yusuf. Merekapun
akhirnya berkenalan dan berbincang-bincang semakin akrab, Yusuf adalah seorang
Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Perkenalan yang tiba-tiba itu
menjadi semakin akrab dengan diantarnya Tuti dan Maria pulang. Bagi yusuf,
perteman itu ternyata berkesan cukup mendalam. Ia selalu teringat kepada kedua
gadis itu, dan terutama Maria. Kepada gadis lincah inilah perhatian Yusuf lebih
banyak tertumpah. Menurutnya wajah Maria yang cerah dan berseri-seri serta
kelakuan dan cara bicaranya yang selalu ceria itu, membuat siapa saja yang
melihatnya merasa senang dan bersemangat.
Esok harinya,
ketika Yusuf pergi ke sekolah, tanpa disangka-sangka ia bertemu lagi dengan
Tuti dan Maria di depan Hotel Des Indes. Yusuf pun kemudian dengan senang hati
menemani keduanya berjalan-jalan. Mereka semakin akrab dengan
berbincang-bincang sambil berjalan-jalan.Sejak itu, Yusuf semakin sering
bertamu ke rumah Maria, untuk bertemu Maria. Sementara itu Tuti dan ayahnya
melihat hubungan kedua remaja itu tampak sudah bukan lagi hubungan persahabatan
biasa. Tuti sendiri terus disibuki oleh berbagai kegiatannya. Dalam kongres
Putri Sedar yang berlangsung di Jakarta, ia sempat berpidato yang isinya
membicarakan emansipasi wanita. Suatu petunjuk yang memperlihatkan cita-cita
Tuti untuk memajukan kaumnya.
Perbedaan umur
kedua nya adalah 5 tahun , Tuti berumur 25 dan adik nya berumur 20 tahu. sampai
saat ini tuti belum juga menikah karena dia masih ingin melanjutkan karir
nya.sering kali ayahnya mencoba untuk menyuruh tuti segera menikah namun tuti
tetap menolak dengan alasan
‘’setiap
manusia harus menjalankan penghidupannya sendiri,sesuai dengan deburan
jantungnya , bahwa perempuan pun harus mencari bahagianya dengan jalan
menhidupkan sukmanya’’
Ketika liburan,
Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura. Sesungguhnya ia bermaksud
menghabiskan masa liburannya bersama keindahan tanah leluhurnya, namun ternyata
ia tak dapat menghilangkan rasa rindunya kepada Maria. Pada saat itu, Yusuf
menerima surat dari Maria yang justru membuatnya makin rindu. Maria mengirimkan
surat untuk yang kedua kalinya. Kali ini mengabarkan perihal perjalannya
bersama Rukamah, saudara sepupunya yang tinggal di Bandung. Setelah membaca
surat itu, Yusuf memutuskan untuk kembali ke Jakarta, kemudian menyusul sang
kekasih ke Bandung. Setelah mendapat restu ibunya, pemuda itu pun segera
meninggalkan Martapura.
Kedatangan Yusuf tentu saja
disambut hangat oleh Maria dan Tuti. Sepasang kekasih itu pun melepas rindu
masing-masing dengan berjalan-jalan di sekitar air terjun di Dago. Dalam
kesempatan itulah, Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria. Sementara hari-hari Maria
penuh dengan kehangatan bersama Yusuf, Sementara itu,
Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya dia berkeinginan untuk memiliki seorang
kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda
terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.. Namun, karena pemuda itu bukanlah
idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan
dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia
sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
Maria mendadak
terkena demam malaria, Tuti menjaganya dengan sabar. Sementara itu, keadaan
Maria makin bertambah parah. Kemudian diputuskan untuk merawatnya di rumah
sakit. Ternyata menurut keterangan dokter, Maria mengidap penyakit TBC. Dokter
yang merawatnya menyarankan agar Maria dibawa ke rumah sakit TBC di Pacet,
Sindanglaya Jawa Barat.
Perawatan
terhadap Maria sudah berjalan sebulan lebih. Namun keadaannya tidak juga
mengalami perubahan. Maria mulai merasakan kondisi kesehatan yang makin lemah.
Tampaknya ia sudah pasrah menerima kenyataan. Suatu ketika , disaat Tuti dan
Yusuf berlibur di rumah Ratna dan Saleh di Sindanglaya, disitulah mata Tuti
mulai terbuka memandang kehidupan di pedesaan. Kehidupan suami istri yang
melewati hari-harinya dengan bercocok tanam itu, ternyata juga mampu membimbing
masyarakat sekitarnya menjadi sadar akan pentingnya pendidikan. Keadaan
tersebut benar-benar telah menggugah alam pikiran Tuti. Ia menyadari bahwa
kehidupan mulia, mengabdi kepada masyarakat tidak hanya dapat dilakukan di kota
atau dalam kegiatan-kegiatan organisasi, sebagaimana yang selama ini ia
lakukan, tetapi juga di desa atau di masyarakat mana pun, pengabdian itu dapat
dilakukan.
Sejalan dengan
keadaan hubungan Yusuf dan Tuti yang belakangan ini tampak makin akrab, kondisi
kesehatan Maria sendiri justru kian mengkhawatirkan. Dokter yang merawatnya pun
rupanya sudah tak dapat berbuat lebih banyak lagi. Kemudian setelah Maria
sempat berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar keduanya tetap bersatu dan menjalin
hubungan rumah tangga. Demikianlah pesan terakhir almarhum Maria. Lalu untuk
memenuhi permintaan Maria, akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia.
C.
Kelebihan
dan Kelemahan
1. Kelebihan
Isi yang terkandung adalah sebaiknya dalam menentukan sesuatu
haruslah dengan keinginan hati jangan karena ada paksaan dari orang lain.Buku
ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya yang saya garis bawahi ialah
tentang isi dari roman tersebut. Isinya sangat menarik, selain itu yang menarik
ialah beberapa pernyataan yang mampu memberi inspirasi bagi orang lain dalam
menjalani hidupnya.
b. Bahasa
Gaya penulisan nya ialah gaya penulisan formal, karena bahasa yang digunakan
tidak ada yang yang menggunakan bahasa gaul. Gaya bahasa yang digunakan dalam
mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu
Latar cerita dalam novel ini di masa dimana budaya ketimuran dan budaya belanda masih kental sekali.
Latar cerita dalam novel ini di masa dimana budaya ketimuran dan budaya belanda masih kental sekali.
c. Sistematika
Alur yang digunakan dalam cerita novel ini ialah alur
campuran karena, mengandung 2 unsur yakni, alur maju dan mundur. Dalam novel
ini sudut pandang orang ke-3 diluar cerita
d. Cover
Gambar dari cover menarik minat pembaca.
2. Kekurangan
a. Isi
Terkadang isi nya sulit
dipahami,oleh karena itu membaca nya harus benar – benar teliti.
b.
Bahasa
Bahasanya sangat memusingkan pembaca.
Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian pembacanya. Pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.
Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian pembacanya. Pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.
c. Sistematika
Sebaiknya jangan menggunakan
sudut pandang orang ketiga.karena alur nya saja sudah sedikit memusingkan bagi
pembaca.
Ø Ejaan
Masih ada kata-kata yang belum
sesuai dengan EYD terbaru saat ini contoh (punya laki = mempunyai suami ).
D.
Sasaran
Pembaca
1. Saya
berharap para pembaca dapat memahami kisah dalam buku
ini.
2. Saya
berharap agar buku ini dapat di baca oleh
semua kalangan, karena isi nya yang sangat bagus dan menginspirasi.
3. Saya harap pembaca bisa memaknai setiap kejadian yang ada
di dalam novel ini bahwa segala sesuatunya jangan di paksakan dan harus
dilakukan sesuai keinginan hati.
4. Saya berharap dengan membaca buku ini dapat
meningkatkan minat para generasi muda terhadap kesusastraan lama Indonesia yang
menjadi perintis sastra modern Indonesia sekarang.
5. Dan saya berharap dengan membaca novel ini kita bisa
mendapatkan
banyak pengetahuan baru. Buku ini memberikan banyak inspirasi dan membuka mata kita tentang kegigihan dalam berjuang yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan.
banyak pengetahuan baru. Buku ini memberikan banyak inspirasi dan membuka mata kita tentang kegigihan dalam berjuang yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan.